Manusia diciptakan dalam bentuk yang sempurna, baik fisik maupun mental (baca: akal). Inilah sesungguhnya modal utama meraih sukses. Tetapi tidak sedikit atau bahkan banyak dari kita yang justru melupakannya (baca: kufur).
Wujud syukur diaktualisasikan denga terus belajar dan berusaha karena esensi syukur ada pada tindakan untuk memberikan yang terbaik demi meraih derajat yang tinggi yaitu bermanfaat. “Sebaik-baik orang adalah yang paling banyak bermanfaat bagi orang lain”.
“Mengapa Kita Memilih Gagal? Padahal Takdir Kita Adalah Sukses” ini menyodorkan cara pandang yang kritis dan inspiratif tentang sukses, tidak seperti definisi sukses yang selama ini dikenal secara konvensional. Semangat untuk memberikan yang terbaik dan bermanfaat adalah jalan menuju kesuksesan, tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar